Kamis, 04 Juni 2009

kuat cerdas dan berdaya


Ketika Thalut yang tidak berharta dibursakan oleh Allah untuk menjadi raja dan panglima perang di tengah Bani Israil melalui berita yang dibawa nabi-Nyaberbagai protes datang berhamburan. Mereka protes bahwa pembursaan yang sedang diwacanakan oleh nabi mereka adalah sebuah tindakan yang tidak realistis dan bahkan cenderung mengabaikan kondisi riil yang ada di tengah mereka. Mereka menganggap bursa pimpinan yang sedang dimunculkan itu adalah sebagai taktik para Nabi mereka agar pemilik modal dan terpandang disingkirkan secara halus dan dipinggirkan dengan membawa-bawa wahyu Allah. Simaklah bagaimana mereka melakukan protes itu yang diabadikan Al-Quran : Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang dzalim. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui (Al-Baqarah : 246-247).
Logika Bani Israil berbeda dengan logika Allah dalam hal pengangkatan raja dan panglima perang di tengah mereka. Bani Israel melihat bahwa yang pantas menjadi mereka adalah seorang yang memiliki jalur darah raja dan memiliki kekayaan yang cukup. Sementara dalam pandangan Allah yang pantas menjadi raja dan panglima perang bagi bangsa Israel yang “bandel” adalah sosok yang kuat, tegar berani, tringginas, tidak suka mengeluh, cekatan dan tentu saja tidak cengeng dalam menghadapi kehidupan yang akan sangat berat. Seorang raja dan panglima yang akan meminpin sebuah bangsa adalah seorang yang memiliki otak cemerlang, memiliki pandangan ke depan dan visionir, kreatif, inovatif dan tentu saja sosok yang istiqamah. Seorang raja dengan beban yang sangat berat, dengan masalah yang bejibun memerlukan syaraf baja, otak encer, hati jernih dan mata awas untuk melihat secara terus menerus perkembangan yang terjadi di sekitar dan di sekelilingnya. Adalah sebuah ketidakpantasan jika sebuah bangsa dikendalikan oleh seorang sosok lembek, telat mikir, peragu, mencla mencle, plin plan, dan maju mundur dalam pengambilan keputusan yang sangat strategis. Adalah kekurang cerdasan jika sebuah bangsa dikomandani oleh sosok penakut dan pengecut dalam meminpin bangsanya. Thalut yang kuat, cerdas dan visionir serta tegas sangat pantas menjadi orang nomer satu untuk sebuah bangsa yang sering membangkang, sering membandel dan menutup mata pada kebenaran. Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memilih Thalut menjadi raja dengan dua kriteria yang sangat khusus : ilmu luas dan tubuh yang perkasa. Ilmu luas sebagai pembuka cakrawala wawasan-visi dan strategis dan tubuh yang perkasa akan menjadikannya mampu melakukan mobilitas yang sangat cepat dalam menghadapi sekian banyak masalah yang akan dia hadapi.
Untuk seorang peminpin yang baik dan ideal ilmu merupakan syarat utama dalam mengarahkan bangsanya untuk menuju sebuah bangsa yang makmur-sejahtera. Dengan ilmu dia akan sangat fakih dalam memberikan jalan keluar bagi masalah pelik yang dihadapi bangsanya. Dengan ilmu dia akan mampu memberikan penerangan-penerangan di tengah gulita kebodohan yang dihadapi oleh rakyatnya. Tanpa ilmu dari seorang peminpin maka sebuah bangsa akan digiring pada tepian-tepian kehancuran yang selalu menganga. Tanpa ilmu seorang peminpin, sebuah bangsa akan meluncur ke lubang-lubang kebinasaan yang siap menelan siapa saja yang tidak tahu arah mana yang harus dijalaninya dalam kehidupan ini. Tanpa ilmu seorang peminpin maka sebuah bangsa akan berjalan di tempat atau bahkan mundur bertubi-tubi ke belakang. Inilah logika Allah dalam menentukan dan memilih seorang raja dan peminpin sebuah bangsa : Kuat-cerdas dan berdaya.
Masa depan kita tentu saja sangat banyak tergantung pada sikap dan cara melihat dan memperlakukan dunia ini. Tergantung cara dan sikap kita memberdayakan potensi yang Allah karuniakan kepada kita. Tergantung pada sikap kita dalam memberdayakan semesta yang Allah bentangkan untuk kita dan Allah siapkan untuk kita agar kita berdayakan dengan sebaik-baiknya. Tanda-tanda kebesaran Allah yang ada dalam diri kita hendaknya kita gali dan ledakkan potensinya ke ruang wujud yang mampu memberikan mamfaat bagi kita, orang lain dan seluruh penghuni semesta. Manusia yang mampu meledakkan energi keimanan yang ada dalam dirinya akan mampu menggenggam semesta ini dengan damai menentramkan setiap manusia.
Kita semua berhak dan bahkan wajib untuk senantiasa menempa diri agar menjadi seorang yang kuat dalam mengemban amanah, kuat dalam berpikir, kuat dalam menanggung tanggung jawab, kuat dalam visi semangat dalam menebarkan misi dan tak kenal lelah untuk berdaya dan memberdayakan. Allah, menurut Rasulullah, jauh lebih senang pada sosok mukmin kuat dan memandangnya jauh lebih baik daripada seorang mukmin yang loyo dan cepat lelah memikul beban hidup ini. Dunia ini hanya pantas dipimpin orang seorang peminpin yang kuat dari segala sisinya. Iman kuat, fisik kuat-kuat pikiran.
Tidak ada tempat bagi orang-orang lembek untuk mengendalikan dunia dengan roda perputarannya yang sangat cepat, dengan masalahnya yang menggunung, dengan kerumitan yang laksana benang kusut. Kembali saya tegaskan bahwa dunia ini hanya pantas dan rela dipimpin oleh sosok kuat-cerdas dan berdaya.

Senin, 01 Juni 2009

Laa Tansa : Jangan Lupa

Jangan Lupa : Tancapkan Laa Ilaaha Illaa Allah di Relung Terdalam Jiwa Kita
Laa Ilaaha Illaa Allah…Tiada Tuhan selain Allah.
Kalimat yang senantiasa meluncur dari mulut para Nabi, dari mulut para Rasul, shiddiqin, muqarrabin, syuhada’ dan orang-orang saleh. Kalimat yang sering menjadi penghias bibir orang-orang yang senantiasa dekat dengan Allah Tuhan semesta langit dan bumi.
Laa Ilaaha Illaa Allah…Tiada Tuhan selain Allah. Sebuah deklarasi paling sakral, paling kudus dan utama yang membebaskan manusia dari cenkeraman bendawi, dari kungkungan diri, dari jeratan nafsu, dari jebakan kejahatan-kejahatan bisikan kotor syetan.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Sebuah penafian bahwa tiada yang pantas disembah selain Allah. Tiada yang pantas dipuja selain Allah. Tiada yang pantas disuyukuri selain Allah. Tiada yang pantas diminta pertolongan dan munajat selain Allah. Semua makhluk adalah fana, semua makhluk akan sirna, seluruh makhluk akan binasa. Allah-lah yang kekal abadi…Allah-lah yang memiliki kebaqa’-an yang pasti. Allah-lah yang memberikan segala nikmat yang melimpah ruah pada manusia. Allah-lah yang mengucurkan hujan dari langit, yang membuat mata air mengalir, yang membuat api bisa membakar…Allah-lah yang memberikan rizki pada setiap makhluk…Allah-lah yang menghidupkan makhluk-makhluk…Allah-lah yang mematikan seluruh makhluk..seluruh kekuasaan ada di tangan-Nya segenap kemampuan berada di tangan-Nya. Tak tersisa.

Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Tuhan semesta langit dan bumi. Tuhan yang mutlak kekuasaan-Nya, Tuhan yang tidak terbatas kemampuan-Nya..Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan…Tuhan yang Esa dan Tunggal.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Tuhan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Yang mencurahkan nikmat-Nya pada makhluk-Nya walau tanpa diminta…yang melimpahkan nikmat-Nya sampai pada manusia paling durjana dan durhaka. Tiada Tuhan selain Allah…Tuhan langit dan bumi…Tuhan manusia dan jin, Tuhan malaikat dan syetan…Tuhan makhluk melata dan yang terbang.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang menghiasi bibir-bibir indah para malaikat Allah..yang menghiasi bibir-bibir ranum bidadari surga. Kalimat penafian kekuasaan di tangan makhluk…penafian keabadian di sisi makhluk. Hanya Allah yang Maha Kuasa…hanya Allah Yang akan Mahaabadi…Hanya Allah Yang Maha Kudus dan Suci…Hanya Allah Yang Maha Agung dan Maha Besar…Hanya Allah Yang Maha Indah…Hanya Allah Yang Maha Pemurah…Hanya Allah Yang Maha Tunggal…Hanya Allah Yang Maha Mutlak…Selain Allah semuanya nisbi..serba terbatas.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang merasuk demikian dalam pada jiwa para Nabi…dalam jantung para wali. Kalimat yang menggetarkan jiwa mereka…meluluhkan kesombongan mereka…menghancurkan keangkuhan mereka. Kalimat yang menuntun mereka untuk senantiasa mampu tahu diri..sadar diri. Kalimat yang menggairahkan ruhani mereka, kalimat yang menyegarkan nafas kehambaan mereka, kalimat yang melejitkan enerji ketakwaan mereka, kalimat yang mengobarkan semangat mereka. Kalimat yang menggejolakkan nurani mereka. Terbakar luruh di depan keagungan-Nya.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang menghiasi dinding-dinding nurani orang-orang bertakwa dalam semua gerak dan langkah dalam semua tingkah perilaku mereka. Kalimat yang memancarkan amal-amal saleh mereka yang menghiasai langit dan bumi.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Adalah panji yang dipancangkan para Nabi yang dikibarkan para Rasul dengan semangat pengabdian pada Allah Tuhan yang pantas disembah..Tuhan yang pantas dipuja. Ia adalah panji yang membedakan antara kekufuran dan keimanan antara kebenaran dan kebatilan antara benderang dan kegelapan. Antara hidayah dan kesesatan.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang mendorong Nabi berjuang tiada henti menyampaikan pesan-pesan Ilahi. Menebarkan kasih, menyuburkan derma, menumbuhkan keadilan di pelosok bumi.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang memberangus ketidakadilan, menghempaskan kelaliman, menenggelamkan angkara murka dari muka bumi. Kalimat yang membuat mulut Fir’aun menjadi tersumbat, mulut Namrudz menjadi tercekat. Mulut Haman tak mampu bernafas.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang membuat Asiah menjadi pemberani tanpa tanding dan kokoh bertahan walau berada di sarang Fir’aun, yang membuat Masyithah rela direndam dalam kuali panas bersama anak-anak terkasihnya yang masih ada dalam buaian. Kalimat yang menjadikan Bilal sang budak bersikap berani tiada tara berhadapan dengan para kafir Quraisy dengan menyebut Ahad…Ahad…Ahad. Kalimat yang membuat Sumayyah ibu Yassir tak gentar menghadapi kematian di depan mata. Kalimat yang melahirkan para pejuang, kalimat yang melahirkan para mujahid, kalimat yang melahirkan para salehen, shiddiqin dan muqarrabin.
Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang mengangkat manusia dari perbudakan antara manusia menjadi seorang hamba Tuhan semesta. Dengan Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah segala hal menjadi ringan…segala kesulitan tak terasakan. Segala problema menjadi hiburan.
Dengan Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah. Tanah Persia dibebaskan, tanah Romawi dimerdekakan dari kezhaliman-kezhaliman para penguasa kejam.
Dengan Laa Ilaaha Illaa Allah….Tiada Tuhan selain Allah manusia sepenuhnya menjadi hamba Allah Tuhan semesta alam dan tidak akan rela dijadikan sebagai budak nafsu dan syetan.
Laa Ilaaha Illaa Allah…adalah pohon yang baik yang akarnya menghunjam ke bumi dengan cabang-cabang mencakar langit yang mempersembahkan buah ranumnya setiap saat dengan idzin Tuhannya.
Laa Ilaaha Illa Allah…Allah Yang Mahatinggi, jika Anda melakukan dosa kemudian Anda meminta ampunan pada-Nya maka Dia akan mengampuni Anda. Jika Anda bersyukur pada-Nya maka Dia akan menambahkan nikmat-Nya kepada Anda. Jika Anda meminta pada-Nya maka Dia akan memberi apa yang Anda minta. Jika Anda melakukan kesalahan, maka Dia akan menutupinya.
Jika Anda kembali pada-Nya maka Dia akan menerima Anda dengan terbuka. Jika Anda bertaubat, Dia sangat senang dengan taubat Anda. Jika Anda menyebut-Nya Dia akan menyebut Anda. Jika Allah memberi ujian pada Anda itu artinya Dia sedang menyeleksi Anda. Jika Anda terkena bencana –dan Anda sabar menerima—maka Dia akan membuat Anda terhapus dari dosa.
Maka wajib bagi Anda untuk mengikhlaskan amal Anda untuk-Nya semata. Jujur dalam kesendirian Anda, senantiasa berada di gerbang ubudiyah dan berlutut di sana dengan penuh kerendahan jiwa. Hendaknya Anda senantiasa memanggil-Nya di tengah malam dan di ujung siang. Berdzikir pada-Nya, mensyukuri nikmat-Nya dan mengakui segala kekurangan Anda. Akui bahwa semua nikmat berasal dari-Nya dan jagalah aturan-aturan Allah. Tunaikan semua hak-Nya, berbakti penuh kepada-Nya. Hendaknya Anda senantiasa siap berada di bawah kibaran panji-Nya, melepaskan diri dari semua hal yang membuat Allah murka. Anda harus berlepas diri dari sangkaan bahwa kekuatan dan upaya datang dari Anda, sebab itu semua berasal dari Allah. Anda harus bangga menisbatkan semua ubudiyah kepada-Nya. Cinta dan benci hanya karena-Nya. Bertawakkallah Anda kepada Allah. Serahkan semua urusan pada-Nya. Hendaknya nilai-nilai tauhid merasuk dalam diri. Pujian selalu terucap hanya pada-Nya. Menunggu dengan setia jalan keluar dari-Nya dan senantiasa berbaik sangka pada-Nya.
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Mahaesa (Al-Baqarah : 163).
Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? (Shaad : 5).
Allah juga menafikan selain Tuhan yang Esa dan Tunggal :
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah (Asy-Syu’ara : 213).
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kami dikembalikan (Al-Qashash : 70).
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah (Muhammad : 19).
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa (Al-Anbiyaa’ : 22).
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan : “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa (Al-Maidah : 73).
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Asy-Syuraa : 11).
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Al-Hasyr : 22-24)Maka sejak detik ini, menit ini, saat ini, hari ini tancapkanlah Laa Ilaaha Illaa Allah…. Tiada Tuhan selain Allah di lubuk sanubari kita yang paling dalam di dinding kesadaran kita yang paling peka dan di ubun-ubun keyakinan kita yang paling lembut, pada sel terdalam otak kita.